Minggu, 17 Januari 2010

PERPUSTAKAAN DIGITAL


Aku mulai mengenal ebook setelah menonton film Laskar Pelangi. Film laskar pelangi yang begitun mengharukan dan memberikan semangat untuk belajar benar-benar membekas dalam diriku. Perasaan itulah yang kemudian aku ungkapkan pada temanku yang mengajakku nonton. Tetapi temanku berkata bahwa buku Laskar Pelangi jauh lebih bagus dari filmnya. Perkataan temanku itu membuatku penasaran ingin segera membaca buku Laskar Pelangi. Karena aku tidak mempunyai cukup uang untuk membeli buku tersebut. maka ketika ada kegiatan praktikum komputer di sekolah, aku mencari informasi buku tersebut lewat Google.
Hasilnya, banyak sekali website yang memberikan informasi tentang buku Laskar Pelangi, termasuk link untuk mendownload ebooknya. Kemudian aku coba untuk mendownloadnya dan berhasil. Ternyata file ebook tersebut berbentuk pdf, sehingga aku tanyakan pada intstruktur komputerku bagaimana cara untuk membuka file tersebut. Beliau memberitahuku untuk menginstall software acrobat reader. Maka aku copy installer tersebut beserta file pdf yang aku dapatkan ke flash disk milikku.
Setiba di rumah aku nyalakan komputer ayah, karena aku penasaran ingin tahu bentuk ebook serta bagaimana cerita selengkapnya novel elektronik ini. Kuinstall acrobat reader kemudian aku jalankan, serta aku buka file pdfnya. Aku baca halaman demi halaman, sesekali aku kedip-kedipkan mataku, karena membaca di layar komputer cukup melelahkan mata. Meskipun demikian aku tetap berusaha untuk m, karena semakin lama aku membacanya aku semakin tertarik. Ternyatan benar kata temanku, buku Laskar Pelangi ini jauh lebih menarik dan menggugah dari filmnya. Maka dalam tempo 3 hari buku elektronik ini telah tamat kubaca.
Semula aku tak percaya orang berkata bahwa membaca membuat orang ketagihan. Tapi pengalaman pertamaku membaca ebook membuktikan bahwa perkataan orang-orang itu benar adanya. Aku menjadi bersemangat untuk mencari kelanjutan dari buku tetralogi Laskar Pelangi, yaitu Sang Pemimpi, Edensor dan Maryamah Karpov. Maka kini kegiatan internetku tidak lagi hanya main game on line, friendster, chatting atau ngeblog, tetapi bertambah dengan perburuan ebook-ebook. Berawal dari berburu ebook tetralogi Laskar Pelangi tersebut, akhirnya aku menemukan lebih banyak lagi buku-buku yang lain yang tak kalah menariknya dengan Laskar Pelangi. Kini aku mempunyai novel Davinci Code karya Dan Brown, Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Thohari, Harry Potter karya J.K. Rawling, buku-buku ilmu pengetahuan karya Harun Yahya, buku-buku pelajaran BSE serta buku-buku yang lainnya.
Aku merasakan benar manfaat teknologi informasi dalam mengembangkan pengetahuanku. Setidak-tidaknya saat ini aku telah mempunyai perpustakaan pribadi dalam bentuk digital yang telah aku simpan dalam CD. Kelak aku ingin juga mengumpulkan tulisan-tulisan di internet yang akan aku jadikan ebook sehingga koleksi ebookku semakin banyak dan bisa aku berikan kepada siapapun termasuk kepada perpustakan sekolah. Aku juga memimpikan di sekolah mempunyai perpustakaan ebook yang lebih besar dari milikku. Dan aku akan senang bila dimintai bantuan untuk berburu ebook di internet untuk menambah koleksi ebookku dan perpustakaan digital di sekolah.

Tulisan ini disusun untuk mesuksesKan “SMANEKA INFORMATICS VAGANZA 2010”

BUDAYA BACA TULIS DENGAN BLOG


Bangsa Indonesia baru saja kehilangan salah satu tokoh yang menjadi guru bangsa. Tokoh tersebut yaitu KH. Abdurrahman Wahid atau gus Dur. Ketokohan gus Dur tidak hanya diakui di tingkat nasional saja, di dunia internasional pun gus Dur mendapat pengakuan yang sama. Gus Dur dikenal sebagi sosok yang mempunyai pengetahuan dan wawasan yang luas, dan itu semua diperoleh dari kegemaran beliau untuk membaca dan menulis. Tokoh-tokoh nasional yang lain pun seperti Bung Karno, Bung Hatta, B.J Habibie bisa menjadi orang besar juga karena membiasakan diri dengan kegiatan membaca dan menulis. Bagaimana dengan kita para generasi muda penerus perjuangan bangsa, sudahkah kita membiasakan diri dengan budaya membaca dan menulis?.
Kemajuan yang diperoleh negara-negara seperti Jepang, Singapura, Australia, Finlandia, dan Amerika dikarenakan oleh kebiasaan warganya yang menjadikan membaca dan menulis sebagai konsumsi hidup mereka sehari-hari. Salah satu contoh adalah kebiasaan warga di Jepang dalam aktifitas sehari-hari. Ketika dalam perjalanan menaiki kereta api atau kendaraan umum yang lain akan banyak kita temui warga jepang yang sibuk dengan aktifitas membaca, entah membaca buku, koran dan majalah. Suatu pemandangan yang akan sulit kita temui di negara kita, terutama apabila yang melakukannya adalah para pelajar. Ketika kita bertanya kepada teman-teman yang juga seorang pelajar kita mengenai aktifitas membaca, berbagai jawaban akan muncul. “Mana sempet”, “males,”mending face book-an aja” itulah kira-kira jawaban teman-teman kita.
Menumbuhkan budaya membaca dan menulis di kalangan pelajar memerlukan peran serta aktif dari semua pihak, baik itu orang tua, guru, maupun pemerintah yang memiliki kewenangan dan kebijakan di bidang pendidikan. Orang tua di rumah dapat membiasakan budaya membaca dan menulis mulai ketika anak usia TK dan juga dengan memberikan tauladan mempunyai kegemaran membaca. Guru-guru disekolah tidak hanya menyampaikan pelajaran dengan metode ceramah yang membosankan, namun juga menerapkan metode lain yang meningkatkan minat pelajar untuk membaca dan menulis. Pemerintah berperan dalam menyediakan sarana dan prasarana yang menunjang tumbuhnya minat membaca dan menulis, seperti menyediakan perpustakaan serta melengkapinya dengan buku-buku bacaan yang bermutu.
Terkait dengan kemajuan Teknologi Informasi dan komunikasi (TIK), dunia maya (internet) juga menyediakan berbagai macam fasilitas untuk mengembangkan budaya membaca dan menulis. Fasilitas Blog (web site pribadi) adalah salah satunya. Banyak sekali webserver yang menyediakan fasilitas blog gratis diantaranya adalah : blogspot (blogger), wordpress, multiply, friendster dan lain-lain. Dengan media blog para pelajar bisa mengekpresikan diri melalui tulisan yang diposting dalam blognya. Kemudian mereka juga dapat melakukan aktifitas membaca tulisan di blog lain sekaligus memberikan komentar terhadap tulisan itu. Untuk dapat memberikan komentar tentunya seseorang harus membaca dengan seksama suatu tulisan, dari sinilah budaya membaca dikembangkan. Setelah memahami tentunya langkah selanjutnya adalah memberikan komentar terhadap tulisan tersebut, dalam hal ini orang tersebut dapat mengembangkan kemampuan menulis.
Para guru juga dapat menggunakan blog sebagai media pembelajaran yang inovatif. Bahan/materi pelajaran dapat disampaikan guru di media blog untuk kemudian di baca oleh siswa. Pada awalnya membiasakan diri menulis dan di blog bagi sebagian orang adalah hal yang tidak mudah. Namun dengan rajin berkunjung ke blog lain, membacanya, berusaha memahami tulisan di blog tersebut, kemudian memberikan komentar, pada akhirnya akan menjadikan seseorang terbiasa dengan kegiatan menulis dan membaca. Apalagi apabila seseorang pengelola blog itu sudah tergabung dalam suatu komunitas blogger, tentunya dia akan sering berkunjung ke blog lain sesama anggota komunitas blogger tersebut. Itulah sekelumit manfaat media blog yang merupakan media teknologi informasi yang mendorong seseorang menggunakan daya nalarnya untuk berusaha memahami dan menganalisa bacaan. Sebuah media yang dapat digunakan untuk menumbuhkembangkan budaya membaca dan menulis demi kemajuan bangsa.

Orang pintar juga berawal dari blog !!

Tulisan ini disusun untuk mesukseskan “SMANEKA INFORMATICS VAGANZA 2010”